Panduan Penanganan Gangguan Ginjal
()
IDENG
Logo

Panduan Penanganan Gangguan Ginjal

Panduan Penanganan Gangguan Ginjal
Ginjal berfungsi untuk mempertahan keseimbangan cairan dalam tubuh manusia. Ginjal manusia terdiri dari dua buah, masing-masing terletak pada sebelah kanan dan kiri dari tulang belakang.

Fungsi ginjal yang utama adalah:
1. Filtrasi (menyaring)
2. Reabsorbsi (penyerapan kembali)
3. Ekskresi (membuang)
4. Metabolisme glukosa dan pembentukan hormon.

alt text
Gangguan ginjal ialah keadaan dimana terjadi penurunan fungsi ginjal sehingga menyebabkan fungsi penyaringan dan pembuangan zat-zat oleh ginjal menjadi terganggu. Gejala gangguan ginjal secara umum ialah adanya penurunan volume urine, perubahan warna urine, nyeri saat berkemih, nyeri di bagian belakang perut yang dapat menjalar ke kaki, dan pembengkakan di tungkai.

Gangguan ginjal dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Gangguan ginjal akut dimana penurunan fungsi ginjal terjadi secara mendadak
2. Gangguan ginjal kronis dimana penurunan fungsi ginjal terjadi secara bertahap lebih dari 3 bulan

Salah satu fungsi ginjal adalah untuk melakukan penyaringan terhadap sisa-sisa metabolisme dalam tubuh. Jika terjadi penurunan fungsi ginjal pada kondisi tertentu, ginjal tidak dapat melakukan penyaringan secara optimal. Salah satu penegakan diagnosis pada pasien gagal ginjal dapat merujuk pada nilai GFR (Glomerular Filtration Rate).

GFR (Glomerular Filtration Rate) atau LFG (Laju Filtrasi Glomerulus) merupakan laju rata-rata kemampuan ginjal untuk melakukan penyaringan. Pengukuran GFR biasanya dihitung dengan eGFR (estimated Glomelurus Filtration Rate) atau eLFG (estimasi Laju Filtrasi Glomerulus) yang berdasar pada kreatinin dalam darah, usia, dan jenis kelamin. Menurut CKDIGO (Chronic Kidney Disease Improving Global Outcomes), berikut ini stadium pada gagal ginjal kronis berdasar nilai LFG:

alt text
Kerusakan pada ginjal disebabkan karena peradangan kronis yang dapat disebabkan oleh berbagai macam kondisi, seperti saat ada infeksi virus atau penyakit tertentu. Peradangan kronis yang terjadi dalam jangka waktu lama akan menyebabkan peningkatan ROS (Reactive Oxygen Species) dan RNS (Reactive Nitrogen Species) yang merupakan radikal bebas. Radikal bebas yang jumlahnya banyak ini tidak dapat dinetralisir oleh antikoksidan dalam tubuh sehingga memicu terjadinya stres oksidatif. Stres oksidatif yang terjadi terus-menerus akan mengakibatkan kerusakan pada sel ginjal, termasuk mitokondria sebagai tempat untuk memproduksi ATP (Adenosin Tri Phospate). Kurangnya jumlah ATP pada ginjal memicu terjadinya penurunan fungsi ginjal, seperti kurangnya volume urine dan sulit buang air kecil.

Komplikasi yang dapat terjadi akibat penyakit ginjal kronis di antaranya:
- Anemia: disebabkan karena penurunan eritropoietin yang diproduksi oleh ginjal dan penurunan ini seiring dengan penurunan laju filtrasi glomerulus
- Penyakit kardiovaskular: semua pasien penyakit ginjal kronis disarankan dipertimbangkan berada dalam risiko tinggi penyakit kardiovaskular
- Hiperkalemia: disebabkan karena ketidakmampuan ginjal untuk mengekskresikan kalium dari makanan yang masuk.
- Edema paru: kelebihan cairan terjadi karena terganggunya regulasi cairan di ginjal pada pasien penyakit ginjal kronis

Terapi pada gangguan ginjal dapat dilakukan dengan terapi non farmakologi dan famakologi. Beberapa terapi nonfarmakologi yang disarankan seperti diet dan olahraga. Sementara terapi farmakologi atau terapi dengan menggunakan obat, disesuaikan dengan penyebab terjadinya gangguan ginjal, seperti:
• Sodium Bikarbonat untuk menaikkan level pH dan menurunkan keasaman pada ginjal.
• Angiotensin-converting enzyme (ACE) Inhibitor / Angiotensin II receptor blockers (ARB) untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
• Obat golongan Diuretik seperti furosemide, untuk meningkatkan ekskresi cairan dari tubuh.

Sementara untuk pasien dengan gangguan ginjal kronis tahap akhir, penanganannya dilakukan dengan dialysis (cuci darah) dan operasi transplantasi ginjal.

Beberapa produk dari BIOTEK FARMASI INDONESIA gabungan komponennya memiliki karakteristik antioksidan dan dapat meningkatkan energi seluler/ATP (Adenosin Tri Phosphate) di ginjal yang dapat membantu membantu memelihara fungsi ginjal, sehingga membantu melancarkan buang air kecil. Produk dari Biotek Farmasi Indonesia merupakan produk originator, bukan meniru yang sudah ada. Produk ini dikembangkan berdasarkan penelitian selama bertahun-tahun.

BIOTEK FARMASI INDONESIA memiliki produk K-FIX dapat membantu melancarkan buang air kecil. Jurnal ilmiah menunjukkan komposisi yang ada pada produk ini memiliki beberapa keunggulan, yaitu:
1) Meningkatkan energi seluler/ATP (Adenosin Tri Phosphate) di sel ginjal
2) Memiliki antioksidan yang dapat mengurangi stres oksidatif

Beberapa keunggulan di atas memberikan benefit/keuntungan bagi pengguna, yaitu:
1) Membantu memperbaiki fungsi ginjal
2) Membantu menghambat kerusakan sel ginjal

Dosis K-FIX yang dianjurkan berdasarkan nilai LFG adalah:
alt text
Produk K-FIX ialah produk originator, bukan meniru yang sudah ada. Produk ini dikembangkan berdasarkan penelitian selama bertahun-tahun. Informasi lebih lengkap tentang produk dapat dilihat pada menu produk.

REFERENSI
[1] S. Zhu, R. H. Aspera-Werz, T. Chen, W. Weng, B. Braun, T. Histing and A. K. Nüssler, "Maqui Berry Extract Prevents Cigarette Smoke Induced Oxidative Stress In Human Osteoblasts In Vitro," EXCLI Journal, p. 1, 2020.
[2] C. L. C´espedes-Acu˜na, J. Xiaob, Z.-J. Weic, L. Chend, J. M. Bastiase, J. G. Avilaf, J. Alarcon-Enosa and E. W.-N. a. I. Kubo, "Antioxidant and anti-inflammatory effects of extracts from Maqui berry Aristotelia chilensis in human colon cancer cells," Journal of Berry Research, p. 275, 2018.
[3] Z. Lu, Y. Zhong, W. Liu, L. Xiang and Y. Deng, "The Efficacy and Mechanism of Chinese Herbal Medicine on Diabetic Kidney Disease," Journal of Diabetes Research, p. 8, 2019.
[4] T. S. Laasya, S. Thakur, R. Poduri and G. Joshi, "Current insights toward kidney injury: Decrypting the dual role and mechanism involved of herbal drugs in inducing kidney injury and its treatment," Current Research in Biotechnology, p. 168, 2020.
[5] L. S. Wieland, V. Piechotta, T. Feinberg, E. Ludeman, B. Hutton, S. Kanji, D. Seely and C. Garritty, "Elderberry for prevention and treatment of viral respiratory illnesses: a systematic review," BMC Complementary Medicine and Therapies, pp. 1-2, 2021.
[6] G. T. T. Ho, HelleWangensteen and H. Barsett, "Elderberry and Elderflower Extracts, Phenolic Compounds, and Metabolites and Their Effect on Complement, RAW264.7 Macrophages and Dendritic Cells," International Journal of Molecule Science, pp. 1-2, 2017.
[7] A. B. Howell, "Bioactive compounds in cranberries and their role in prevention of urinary tract infections," Molecular Nutrition & Food Research, vol. 51, p. 732, 2007.
[8] R. G. Jepson, G. W. and J. C. Craig, "Cranberries for preventing urinary tract infections," The Cochrane Collaboration, p. 2, 2014.
[9] D. G. d. Llano, M. V. Moreno-Arribas and B. Bartolomé, "Cranberry Polyphenols and Prevention against Urinary Tract Infections: Relevant Considerations," Molecules, p. 1, 2020.
[10] R. P. Feliciano, C. G. Krueger and J. D. Reed, "Methods to determine effects of cranberry proanthocyanidins on extraintestinal infections: Relevance for urinary tract health," Molecular Nutrition & Food Research, pp. 1292, 1300, 2015.
[11] H.-I. Chou, K.-S. Chen, H.-C. Wang and W.-M. Lee, "Effects of cranberry extract on prevention of urinary tract infection in dogs and on adhesion of Escherichia coli to Madin-Darby canine kidney cells," AJVR, vol. 77, pp. 421, 426, 2015.
[12] A. P. S. Caldas, O. G. L. Coelho and J. Bressan, "Cranberry antioxidant power on oxidative stress, inflammation and mitochondrial damage," International Journal Of Food Properties, vol. 21, p. 1, 2018.
Hubungi kami disini untuk berbicara dengan layanan pelanggan kami
(+6221) 2124 1300
/
(+6221) 2124 0000
Logo
Copyright © 2022 - PT Biotek Farmasi Indonesia.
All Rights Reserved
Contact Information
Jl. Cempaka Putih Tengah I No. 3A, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10510
[email protected]+6285952680470
Copyright © 2022 - PT Biotek Farmasi Indonesia.
All Rights Reserved