Insulin merupakan salah satu hormon yang diproduksi di sel β pankreas, berfungsi untuk mengatur kadar gula darah dalam tubuh. Insulin akan membantu glukosa darah masuk dalam sel otot, lemak, dan hati yang kemudian akan digunakan sebagai sumber energi.
Lalu bagaimana cara kerja insulin mengatur kadar gula darah dalam tubuh?
Melansir pada website Centers for Disease Control and Prevention, pada dasarnya makanan yang dikonsumsi setiap hari akan dipecah menjadi glukosa darah (gula darah). Gula darah kemudian akan masuk ke dalam aliran darah, di saat yang sama sel β pankreas akan menerima sinyal untuk melepaskan insulin. Insulin yang dilepaskan akan berikatan dengan reseptor insulin di permukaan luar sel, kemudian insulin akan membantu gula darah masuk ke dalam sel. Gula darah yang masuk ke dalam sel akan digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi. Insulin juga akan memberikan sinyal kepada hati untuk menyimpan gula darah dalam bentuk glikogen.
Kadar gula yang ada di aliran darah akan turun karena gula darah telah masuk ke dalam sel dan sebagian disimpan sebagai glikogen di hati. Selang 4-6 jam setelah makan, gula darah akan berkurang. Penurunan gula darah memicu pelepasan hormon glukagon dalam pankreas dan produksi insulin ditekan. Hormon glukagon akan memberi sinyal pada hati untuk memecah glikogen menjadi glukosa dan mengeluarkannya kembali ke darah agar dapat digunakan lagi sebagai sumber energi.
Pada kondisi tertentu sel tubuh tidak peka pada hormon insulin, kondisi ini dikenal dengan resistensi insulin. Resistensi insulin ini menyebabkan tingginya kadar gula darah dalam tubuh. Apabila kadar gula darah seseorang tinggi akan menyebabkan penyakit diabetes melitus. Penyebab resistensi insulin belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab resistensi insulin, yakni:
• Obesitas
• Kurangnya aktivitas fisik
• Adanya peradangan kronis pada kondisi tertentu. Mediator peradangan juga dapat menghambat pensinyalan pada reseptor insulin, sehingga terjadi resistensi insulin
Kondisi resistensi insulin terjadi pada pasien diabetes melitus tipe 2. Pasien yang mengalami resistensi insulin berisiko terkena kanker. Pada kondisi resistensi insulin kadar gula darah masih tinggi, tubuh akan memberikan sinyal kepada pankreas untuk terus melepaskan insulin agar kadar gula darah bisa turun. Pelepasan insulin diikuti juga oleh pelepasan IGF-1 (Insulin-like Growth Factor-1), adanya pelepasan IGF-1 berlebihan dapat memicu pertumbuhan sel kanker. Oleh karena itu, dibutuhkan juga terapi yang dapat meregulasi IGF-1 agar tidak mencetuskan kanker.
Dialance merupakan salah satu terobosan baru dari Biotek Farmasi Indonesia untuk penyakit diabetes melitus atau kencing manis. Dialance merupakan hepato regulator (produk yang membantu regulasi fungsi hepar) yang berdasarkan jurnal ilmiah independen komposisinya dapat membantu mengatur kadar gula darah, memiliki efek antiradang, antioksidan, dan regulasi dan regulasi IGF-1. Fitur ini akan memberikan manfaat bagi penggunanya yaitu membantu menormalkan kadar gula darah tubuh, membantu mengatasi inflamasi/peradangan, dan membantu mengatasi kerusakan sel hati akibat radikal bebas, dan membantu mengatasi pertumbuhan sel kanker.
Informasi lebih lengkap tentang 𝗢𝗕𝗔𝗧 𝗧𝗘𝗥𝗕𝗔𝗜𝗞 𝗗𝗨𝗡𝗜𝗔 𝗣𝗥𝗢𝗗𝗨𝗞 𝗔𝗡𝗔𝗞 𝗕𝗔𝗡𝗚𝗦𝗔 dapat dilihat pada menu
produk.